China Larang Tradisi Perpeloncoan Bagi Pengantin Pria

China Larang Tradisi Perpeloncoan Bagi Pengantin Pria
China Larang Tradisi Perpeloncoan Bagi Pengantin Pria

Dia telah diikat ke tiang listrik, dilempari telur, dipukuli dan disiram dengan tinta sebelum akhirnya dia melarikan diri ke jalan raya yang padat. Kecelakaan itu mengakibatkan pria itu mengalami luka retak di bagian tengkorak dan pendarahan internal.

Tahun lalu, viral beredar sebuah video seorang pengantin pria yang seluruh tubuhnya terluka gores setelah diikat oleh para tamu di provinsi Hunan. Video itu juga memperlihatkan para tamu yang mentertawakan sang pengantin pria sambil menggosokkan garam ke lukanya.

Seorang tamu mengatakan kepada wartawan setempat bahwa cambukan telah menjadi kebiasaan setempat.

"Dengan memukuli mempelai laki-laki, tindakan itu mengirim pesan bahwa pernikahan itu tidak mudah. Semoga dia bisa menghargai semuanya," Global Times mengutip ucapan dari para tamu tersebut.

Pemberitahuan di wilayah Shen juga melarangan "permainan peran tidak senonoh".

Sejumlah video "permainan pernikahan" yang melibatkan meraba-raba pengantin dan para pengiring pengantin serta tindakan lain yang berbatasan dengan kekerasan seksual telah beredar di media sosial.

Video lain menunjukkan pengantin baru yang tidak bahagia disiram dengan tepung, krim, dan makanan lainnya.

Sementara wilayah Shen telah memperingatkan para pelanggar yang "mengganggu ketertiban umum" atau "membuat dampak sosial yang buruk" akan mendapat sanksi hukum namun pengumuan itu tidak menjelaskan secara jelas apa bentuk sanksi hukum yang dimaksud.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News