China Sebut Orang Uighur Dulunya Dipaksa Masuk Islam

Etnis Uighur Turki diklaim sebagai warga China
Warga Uighur sebagian besar adalah minoritas berbahasa Turki yang memiliki lebih banyak kesamaan bahasa dan budaya dengan orang Turki daripada dengan mayoritas etnis Han di China.
Sejarawan percaya bahwa bagian dari wilayah Xinjiang telah disebut sebagai Turkistan sejak era abad pertengahan.

Namun, menurut versi Pemerintah China, wilayah itu "telah lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari wilayah China" dan tak pernah menjadi Turkistan Timur.
Leibold mengatakan klaim China itu "jelas tidak benar".
"Ada dua republik independent-semu yang diciptakan pada awal abad ke-20 yang secara eksplisit mengambil nama Turkestan Timur."
Laporan Beijing mengklaim bahwa "sejak awal", budaya Uyghur "mencerminkan unsur-unsur budaya China" dan merupakan bagian integral dari peradaban China.
"Bodoh untuk berbicara tentang keberadaan negara China yang bersatu 5.000 atau bahkan 3.000 tahun lalu untuk mencakup apa yang sekarang menjadi Xinjiang dan orang-orang Uyghur," kata Leibold, menambahkan bahwa klaim tentang kebebasan beragama di Xinjiang "menggelikan".
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya