Ckckck...Tujuh Siswa SMP Terindikasi Pakai Narkoba

"Pura-pura polos semua, tidak ada yang ngaku. Malah ada yang bilang kebanyakan minum obat gara-gara habis demam berdarah. Ada yang nangis juga," bebernya.
Selanjutnya, BNNK membawa hasil tes urine tujuh siswa tersebut ke laboratorium. Hari ini (14/12) rencananya Suparti memanggil tujuh siswa itu ke kantor BNNK Surabaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Saya sudah minta kepala sekolah menghubungi orang tua siswa. Nanti rehabilitasi atau tidak bergantung keterangan dari para siswa ini," jelas Suparti. "Fokusnya, jika memang mereka pemakai, kami mau kejar bandar yang menjual narkoba ke siswa-siswa itu," lanjut mantan Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya tersebut.
Suparti menambahkan, temuan semacam itu bukan yang pertama. Karena itu, dia berharap masyarakat makin waspada terhadap peredaran narkoba.
Sebab, bandar dan pengedar kini menyasar anak-anak di bawah umur.
"Anak-anak ini masih polos. Awalnya coba-coba, kemudian ketagihan," ungkapnya.
Selain itu, orang tua harus lebih peduli terhadap perkembangan dan pergaulan anak di luar rumah.
Terbukti, mayoritas anak yang terjerumus narkoba tidak mendapat perhatian penuh dari orang tua.
SURABAYA - BNNK Surabaya melakukan tes urine di beberapa sekolah negeri. Salah satunya SMP Negeri 52 Surabaya yang disambangi. Sebanyak 730 orang
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka
- Polres Tanjung Priok Raih Predikat Pengelolaan Anggaran Terbaik Kedua dari 139 Satker
- Kapal Feri Tenggelam di Peraian Penajam, BPBD Bergerak Mengevakuasi Penumpang
- Baliho di Jalan Protokol Pekanbaru Ditertibkan, Menteri Kehutanan Apresiasi Ketegasan Wali Kota