Covid-19 Mewabah, YLKI Panen Pengaduan soal Masker dan Hand Sanitizer

Covid-19 Mewabah, YLKI Panen Pengaduan soal Masker dan Hand Sanitizer
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima banyak pengaduan terkait masalah masker, pembersih tangan (hand sanitizer), dan obat-obatan selama pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) melanda tanah air.

Hal itu diketahui setelah YLKI mendata pengaduan yang masuk sepanjang Maret sampai Juli 2020.

"Itu (pengaduan soal masker, hand sanitizer dan obat-obatan, red) menempati 33,30 persen atau ranking kedua," kata Ketua YLKI Tulus Abadi dalam keterangan pers secara virtual, Senin (10/8).

Menurut Tulus, sejak pandemi produk kesehatan memang langka. Hal itu berujung dari melambungnya harga masker dan hand sanitizer.

Konsumen pun mengadukan masalah kelangkaan dan melambungnya harga masker serta hand sanitizer kepada YLKI.

"Itu artinya memang masyarakat, konsumen sangat perhatian terkait dengan produk kesehatan," ungkap dia.

Adapun pengaduan terbanyak selama pandemi Covid-19 adalah masalah pengembalian dan pengubahan jadwal penyewaan hotel atau transportasi sebesar 38,80 persen. Ada juga laporan mengenai penumpukan orang di supermarket dan halte bus sebesar 5,50 persen.

Selain itu, YLKI juga menerima keluhan terkait layanan kesehatan sepanjang pandemi.

Banyak pengaduan masuk ke YLKI soal masker, hand sanitizer, hingga obat-obatan sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News