COVID Varian Campuran Menyebar di Asia Termasuk Indonesia

Negara kota itu mengalami penurunan setelah lonjakan kasus dan rawat inap yang dipicu oleh varian XBB yang sangat mudah menular.
"XBB adalah apa yang kami sebut galur rekombinan, jadi ini adalah dua galur atau subvarian COVID berbeda yang bersatu," jelas Dr Senanayake.
"Tapi kabar baiknya adalah bahwa Singapura mengalami peningkatan kasus yang singkat dan tajam, dan turun dengan sangat cepat, baik dalam hal kasus maupun rawat inap."
Baik BQ.1 dan XBB telah terdeteksi di Australia dan bisa menjadi dominan di sini.
Singapura adalah salah satu pusat penerbangan tersibuk di Asia, yang dapat membantu penyebarannya.
Meskipun Singapura mengalami peningkatan rawat inap dan XBB dilaporkan lebih mudah menular daripada subvarian sebelumnya, penyakit ini juga tidak terlalu parah.
Beberapa laporan menggambarkan XBB sebagai semacam "artis pelarian", tetapi Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan mengatakan "tampaknya tidak memiliki kekebalan yang lolos dengan BA.5 [subvarian Omicron], yang berarti individu yang sebelumnya terinfeksi BA. 5 akan mempertahankan kekebalan mereka terhadap subvarian baru".
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News yang selengkapnya dapat dibaca di sini.
Sejumlah negara di Asia termasuk Indonesia kini mengalami penyebaran COVID-19 varian campuran yang dikenal dengan Varian XXB
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia