Cuaca Ekstrim, Nelayan Tak Berani Melaut

Cuaca Ekstrim, Nelayan Tak Berani Melaut
Cuaca Ekstrim, Nelayan Tak Berani Melaut
MATARAM-Nelayan Ampenan masih belum berani melaut karena ombak masih besar. Beberapa dari mereka tidak bisa berbuat banyak dan pasrah pada kenyataan. Sebagian lagi ada yang bekerja serabutan. ‘’Kita belum berani melaut, ombak masih besar,” ungkap salah seorang nelayan Kampung Bugis, Irnun.

Dia mengaku, lebih baik diam di rumah daripada memaksakan diri melaut. Kondisi ombak yang masih besar membuatnya lebih mengutamakan keselamatan.

Dia mengungkapkan, kalaupun memaksakan diri melaut, hasil tangkapan jauh lebih kecil dari biaya operasional yang dikeluarkan. Menurut Irnun, sekali melaut membutuhkan biaya operasional sampai Rp 300 ribu. Sementara, hasil yang dibawa pulang hanya Rp 100 ribu.    

‘’Memang ada beberapa orang yang melaut, tapi bisa dihitung jari,” ungkapnya.

Dia menambahkan, jika ada yang melaut, biasanya mereka berangkat pada pagi hari. Kemudian, menepi di daerah Senggigi dan sekitarnya. Terkadang mereka sampai daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Mereka merapatkan sampannya di daerah itu dan kembali melalui jalur darat. Itu dilakukan mereka karena mengikuti di mana lokasi ikan banyak, dan cara itu dianggap lebih aman. Karena jika kembali ke sekitar pesisir Ampenan, ombaknya besar. ‘’Sore sampai malam, ombaknya besar, kalau pagi tidak,” jelasnya.

MATARAM-Nelayan Ampenan masih belum berani melaut karena ombak masih besar. Beberapa dari mereka tidak bisa berbuat banyak dan pasrah pada kenyataan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News