Curhat Lagi, SBY Bela Anas

Salahkan Media dalam Pemberitaan Nazaruddin

Curhat Lagi, SBY Bela Anas
Ketua Dewan Pembina PD SBY memberi keterangan pers di Pendopo Cikeas,Bogor, Jawa Barat, tadi malam (11/7/2011). Foto: Abror Rizki / RUMGAPRES
"Mengapa saya memandang perlu untuk menyampaikan pernyataan dan penjelasan ini" Karena lebih dari dua bulan ini Partai Demokrat menjadi objek pemberitaan media," kata SBY. Baik itu yang dipandang wajar sebagai keniscayaan kehidupan politik, maupun yang mencerminkan politik yang tidak sehat. "Karena sekali lagi, Partai Demokrat merasakan bahwa perkembangan politik di negeri ini benar-benar tidak sehat dan satu dua kejadian menurut Partai Demokrat juga, politik yang tidak ksatria," keluhnya.

Dia lantas menyebutkan empat hal curhatannya. Pertama, pemberitaan yang hanya dengan bersumber dengan dari BBM dan SMS. Namun berita itu justru menjadi tema utama pemberitaan. Padahal, kata SBY, apa yang dikirimkan dengan mengaku sebagai mantan Bendahara Umum PD M. Nazaruddin tidak bisa dikonfirmasi. "Dianggapi sebagai sebuah kebenaran dan menjadi alat untuk menghakimi PD," katanya. SBY menegaskan ingin Nazaruddin ditemukan dan menjalani proses hukum di tanah air. Jika SMS dan BBM tersebut benar, SBY meminta kepada penegak hukum untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan dengan proses yang transparan dan akuntabel.

"Kedua, SBY menyebut munculnya SMS-SMS yang ingin memecah belah partai PD. Misalnya akan adanya Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan menggantikan Anas Urbaningrum. "Saya pastikan Partai Demokrat tidak merencakanan KLB seperti itu," tegasnya.

Ketiga, beredarnya kabar bahwa Ketua Umum PD Anas Urbaningrum sedang memersiapkan untuk menggulingkan SBY sebagai ketua dewan pembina partai. SBY mengatakan, isu itu bertentangan dengan akal sehat dan kenyataan. "Alias berita bohong. Sungguh cara-cara dan intrik politik yang tidak bertanggung jawab," katanya.

JAKARTA -- Pidato Susilo Bambang Yudhoyono, tadi malam (11/7), soal carut-marut Partai Demokrat dan tuduhan M. Nazaruddin dianggap belum memenuhi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News