'Curhat' Muslim Australia Soal Puasa Ramadan

'Curhat' Muslim Australia Soal Puasa Ramadan
'Curhat' Muslim Australia Soal Puasa Ramadan

Dengan segelas susu, ini menjadi menu cepat saji yang merupakan sumber kalsium, protein, dan karbohidrat kompleks, yang melepaskan energi sepanjang hari.

"Menu sederhana lainnya yaitu semangkuk gandum atau bubur dengan beberapa potongan buah di dalamnya. Ini kedengarannya akrab, karena umumnya hanya makan sehat. Perbedaannya dengan Ramadan hanya soal waktu memakannya," ujarnya.

Breik mengaku sulit baginya untuk makan pagi-pagi sekali, terutama di beberapa hari pertama puasa. Tubuh perlu menyesuaikan diri dengan rutinitas baru sehingga lama-lama jadi mudah.

"Saya pribadi benar-benar kesulitan selama minggu pertama," katanya.

"Tapi begitu masuk ke ritme minum air lebih teratur, memiliki makanan sahur yang tepat, mendatangi banyak acara buka bersama, benar-benar menyenangkan," katanya.

'Curhat' Muslim Australia Soal Puasa Ramadan Photo: Lina Breik (kedua dari kanan) berbuka puasa bersana rekannya. ((Supplied: Lina Breik))

Tetap terhidrasi

"Keluh-kesah" lainnya soal puasa Ramadan yaitu sakit kepala. Kurangnya konsumsi kopi sering disalahkan. Tapi menurut Lina Breik, masalah sebenarnya adalah dehidrasi.

Dia menjelaskan, secara praktis, Anda harus minum 35 mililiter air per kilogram berat badan setiap hari. Jadi, jika Anda memiliki berat 60 kilogram misalnya, Anda harus minum 2,1 liter atau lebih dari delapan gelas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News