Curiga Istri Gabung ISIS, Suami: Tolong, Kembalikan!

Curiga Istri Gabung ISIS, Suami: Tolong, Kembalikan!
Ilustrasi. FOTO: AFP

jpnn.com - CIREBON – Suhani, 32, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Grogol, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon sudah tiga tahun hilang kontak di Syria. Keluarganya mengkhawatirkan Suhani terlibat Islamic State of Iran and Syria (ISIS).   

Hal itu akhirnya membuat sang suami, Madun, 38, bersama Lembaga Bantuan Hukum Posbakumadin, melaporkan masalahnya pada Disnakertrans Kabupaten Cirebon, Selasa (17/3). 

Madun menjelaskan, Suhani berangkat ke Syria 18 Mei 2007 melalui PT Cemerlang Bintang Sekawan, Jakarta Timur. Tujuan awalnya, Suhani menjadi TKI di Jordania. Namun entah apa penyebabnya, Suhani justru menjadi TKI di Syria. 

“Awalnya kami masih saling komunikasi. Kadang telepon atau SMS. Saya masih dapat kabar. Dan setiap bulannya juga Suhani mengirimkan uang,” tuturnya kepada Radar, Selasa (17/3). Namun di tahun 2011, keluarga hilang kontak dengan Suhani. 

Kabar terakhir yang didapat Madun, sempat terjadi keributan di Kota Amus, tempat Suhani bekerja. Setelah itu, Madun kesulitan untuk menghubungi istrinya. Hingga saat ini, Suhani tidak bisa dihubungi.

Bahkan, saat Madun mencoba menghubungi majikan Suhani pun tidak ada jawaban. “Ya saya khawatir, apalagi di sana sedang perang. Terus sekarang ramai-ramai ISIS. Saya khawatir kalau istri saya ikut ISIS,” ujar pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak ini.

Pada 5 Desember 2013, pihaknya sudah melaporkan masalah ini pada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Namun hingga saat ini, tidak ada respons dari lembaga yang bersangkutan. Maka dari itu, akhirnya Madun memberanikan diri untuk melaporkan masalah ini pada Disnakertrans Kabupaten Cirebon. 

Dirinya pun berharap segera ada kejelasan dan kepastian dan pemulangan istrinya. “Tolong, kembalikan istri saya. Saya minta kabar, minta kepastian bagaimana kabar istri saya. Apakah masih hidup atau bagaimana?” tuturnya. 

CIREBON – Suhani, 32, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Grogol, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon sudah tiga tahun hilang kontak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News