Dalam Dua Minggu, Sudah 9 Orang Meninggal

Dalam Dua Minggu, Sudah 9 Orang Meninggal
Di lokasi inilah kakak adik meninggal usai kecelakaan. FOTO : Jawa Pos

Sugeng menuturkan, sebenarnya potensi kecelakaan bisa ditekan. Di antaranya, dengan mematuhi peraturan. "Siswa SMP jelas belum cukup umur. Jadi, tidak seharusnya mengen­darai motor sendiri," katanya.

Meski menganggap anak sudah mahir membawa kendaraan, orang tua tetap tidak boleh memberi izin. Sebab, emosi anak berbeda dengan orang dewasa. Mereka masih labil.

Mantan Kanitlantas Polsek Waru itu menambahkan, me­ngemudi dalam kondisi me­ngantuk tidak kalah berbahaya. Lengah sedikit saja, laju ken­daraan bisa tak terkendali.

Dam­paknya tidak hanya membahayakan diri sendiri. "Orang lain juga bisa kena getahnya. Jangan paksakan diri berkendara kalau merasa mengantuk," sambungnya.

Kasatlantas Polresta Sidoarjo Kompol Fahrian Saleh Siregar merasa prihatin dengan banyak­nya kecelakaan tersebut.

Dia menyatakan bakal menjalankan langkah antisipasi agar angka kecelakaan bisa ditekan. Yakni, meningkatkan penindakan ka­sat­mata. "Jadi salah satu solusi," ungkap alumnus Akpol 2005 itu.

Fahrian menyebut sudah menginstruksi jajaran untuk mencari pelanggar secara mobile. Mereka dikerahkan ke titik yang dianggap rawan pelanggaran. "Jika ketemu sasaran, langsung ditindak," terangnya.

Masifnya penindakan itu diharapkan bisa membuat jera para pelanggar. Dengan begitu, mereka tidak akan mengulangi pelanggarannya. Fahrian opti­mistis minimnya pelanggaran akan dibarengi turunnya angka kecelakaan.

Unit Laka Lantas Polresta Sidoarjo mencatat ada sebanyak 58 kejadian kecelakaan yang terjadi di jalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News