Dalam Pelarian, Ghosn Masih Memikirkan Renault-Nissan

Dalam Pelarian, Ghosn Masih Memikirkan Renault-Nissan
Carlos Ghosn. Foto: Mitsubishi

jpnn.com - Berbicara di depan umum pertama kali sejak pelariannya yang menghebohkan, Carlos Ghosn menyesalkan kegagalan Renault-Nissan bergabung dengan Fiat Chrysler (FCA), yang sejak saat itu dikombinasikan dengan Peugeot (PSA).

Mantan bos aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi itu telah bernegosiasi dengan John Elkann, anggota keluarga pemilik Fiat.

"Pada 2017, aliansi itu adalah grup otomotif nomor satu. Tiga perusahaan berkembang dan menguntungkan. Kami sedang bersiap untuk menambahkan Fiat Chrysler ke grup karena saya sedang bernegosiasi dengan John Elkann agar Fiat Chrysler bergabung," kata Ghosn dikutip dari Reuters, Kamis.

"Saya punya kontak dengan FCA. Kami memiliki banyak pemahaman dan dialog yang sangat baik. Sayangnya, saya ditangkap sebelum kita bisa mencapai suatu kesimpulan," ujarnya menambahkan.

Renault-Nissan telah berada dalam kekacauan manajemen sejak penangkapan Ghosn di Tokyo pada November 2018, atas tuduhan pelanggaran keuangan, yang ia bantah. Dia sedang menunggu persidangan di Jepang ketika dia melarikan diri ke Libanon.

Fiat Chrysler dan Renault mengumumkan rencana kerja sama mereka untuk bergabung, sebesar 35 miliar dolar AS pada Mei 2019 -- waktu ketika Ghosn ditahan. Tapi perusahaan Italia-Amerika itu mundur 10 hari setelah kesepakatan diumumkan.

Aliansi Renault-Nissan telah berjuang untuk bergerak sejak runtuhnya kesepakatan, yang seharusnya akan menjadikannya pembuat mobil terbesar ketiga di belakang Volkswagen dan Toyota.

"Aliansi itu melewatkan hal yang tidak dapat disesalkan, yaitu Fiat Chrysler. Itu tidak bisa dipercaya, mereka memakai PSA," kata Ghosn.

Carlos Ghosn menyesalkan kegagalan Renault-Nissan bergabung dengan Fiat Chrysler (FCA), yang sejak saat itu dikombinasikan dengan Peugeot (PSA).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News