Dampak Zonasi PPDB: Sekolah Swasta Terkikis dan Terpinggirkan
jpnn.com - Sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai memakan korban sekolah-sekolah swasta.
Cukup banyak sekolah swasta kini terpinggirkan, menjadi seperti pilihan kedua yang hanya menunggu limpahan murid yang tidak diterima di sekolah negeri.
Orang tua murid lebih banyak memilih berburu sekolah negeri dibandingkan sekolah swasta.
Hal ini bisa jadi dipicu oleh fakta bahwa masuk sekolah negeri tidak dipungut biaya SPP dan dinilai lebih bergengsi, sementara di sekolah swasta harus membayar dan dianggap kurang populer. Keadaan semacam ini sebenarnya kurang sehat.
Sekolah swasta dan negeri seharusnya perlu bersinergi agar keduanya bisa berjalan dengan baik. Jika perlu, sekolah swasta dan negeri bisa membentuk kepanitiaan bersama sehingga para calon murid dapat memilih sekolah yang diinginkan tanpa harus memikirkan perbedaan status dan biaya.
Sekolah swasta dan negeri perlu mendapat dukungan proporsional agar kedua jenis sekolah tersebut dapat bertumbuh secara baik.
Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk finansial, tetapi juga dalam bentuk kebijakan dan perhatian dari pemerintah serta masyarakat.
Dengan adanya dukungan yang seimbang, kedua jenis sekolah dapat memberikan kontribusi optimal dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai memakan korban sekolah-sekolah swasta. Cukup banyak sekolah swasta kini terpinggirkan.
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- SNPMB 2025 Diluncurkan, Ada Ketentuan Baru yang Perlu Diketahui Siswa & Sekolah
- Presiden Prabowo Ingin Tambah Jam Olahraga di Sekolah, 1 Jam Per Hari
- Perihal Penarikan Dosen dan Guru Diperbantukan di Sekolah Swasta dan PTS, Begini Saran Anggota DPD RI Lia Istifhama
- Summarecon Resmi Bangun Sekolah Terpadu Sedaya Bintang
- Pengukuhan Bunda PAUD, Benyamin Sebut Pendidikan Akhlak jadi Prioritas di Era Digital