Dapat Separuh Hati, Hafidz Masih Harus Berjuang Lagi

Kontak Dibatasi, Berteman Boneka di Ruang ICU

Dapat Separuh Hati, Hafidz Masih Harus Berjuang Lagi
Dapat Separuh Hati, Hafidz Masih Harus Berjuang Lagi

Hafidz sempat menatap heran melihat banyak kamera media massa di pintu kaca. Namun, ia tak bergeming.

Dalam kesendiriannya di ruang ICU itu, Hafidz ditemani sebuah boneka kuning yang mirip dengan tokoh boneka di acara televisi anak-anak "Sesame Street". Boneka itu terus berada dalam genggaman Hafidz. Boneka itu adalah hadiah spesial dari Profesor Koichi Tanaka, pakar tranplantasi hati kelas dunia yang membimbing tim dokter gabungan untuk melaksanakan operasi Hafidz dan Sugeng.

Hafidz memang punya seorang adik bernama Nabila yang pintar, ramah dan ceria. Hanya saja, Nabila tak bisa masuk ke dalam ruang tenpat kakaknya saat ini dirawat.

Menurut dr Danie, tubuh Hafidz masih rentan terserang penyakit jika imunitasnya masih rendah. Itu tergantung adaptasi hati ayahnya di tubuhnya. Jika, pulang ke rumah nanti, Hafidz pun tak mudah bermain bersama anak-anak seumurannya. Danie belum dapat memastikan, waktu yang pas hati Sugeng dan hati Hafidz dapat saling beradaptasi. Diperkirakan 6 bulan. Namun, itu tergantung kondisi kesehatan Hafidz.

"Kalau buat anak lain, tidak masalah main keluar rumah, bagi Hafidz, bisa jadi masalah besar. Di rumah sakit dia harus di ruang terisolir. Kalau di rumah nanti dia harus pakai masker, jabat tangan tidak bisa. Dia akan lebih banyak dalam rumah. Teman-temannya mungkin akan tidak bisa kontak dengan dia. Dalam kurun waktu yang cukup lama, sampai kondisinya membaik dan hatinya menyatu utuh dengan tubuhnya," sambung Danie.

Demi kesembuhan Hafidz, keluarga besarnya pun siap membantu sepenuhnya. Sugeng tak putus dalam berdoa demi kesembuhan Hafudz.  Apalagi, ia masih harus menjalani operasi tulang di kaki dan tangannya karena sempat terjatuh saat balita dulu.

"Doa saya, harapan saya, Hafidz bisa kuat dan diberikan kesembuhan, terimakasih banyak untuk semua yang sudah membantu keluarga kami," kata Sugeng sambil mengusap airmatanya.

Kini, keluarga besar Hafidz, masih berharap mukjizat Tuhan agar memberi kesembuhan total. Termasuk bantuan donasi melalui Yayasan Peduli Hati Indonesia (YPHI) dari banyak pihak agar perawatannya dapat dilanjutkan hingga operasi tulang.(flo/jpnn)


Kalimat singkat penuh makna meluncur dari bibir Muhammad Sayid Hafidz, bocah Bekasi Jawa Barat yang menjalani operasi cangkok hati karena didiagnosa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News