Dapatkah Kawasan Pecinan di Negara Barat Bertahan dari Pandemi Virus Corona?


"Saya tahu banyak perkebunan yang dikelola warga China sangatlah menderita secara keuangan," ungkap perempuan berusia 65 tahun ini kepada ABC.
"Banyak petani China terpaksa harus menghancurkan persediaan [hasil panen] mereka yang berlebih karena restoran tutup, sehingga mereka tidak tahu harus menjual ke mana."
Demi memburu peluang di sebuah negara baru, perempuan yang dulunya berprofesi sebagai seorang perawat di China ini bermigrasi ke Australia di tahun 1980 dan terjun dalam dunia pertanian setelah dua puluh tahun menikahi pria Australia, George Kelman.
Beberapa bulan setelah pandemi muncul, keluarga Kelman telah berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan bisnis mereka, dengan menjual produk secara online dan menyediakan layanan antar kepada pelanggan mereka.
Saat Kawasan pecinan masih ramai pengunjung dulu, mereka dapat memasok produk bagi setidaknya ratusan restoran dan ribuan pelanggannya. Namun, setelah pandemi, jumlah permintaan mereka menurun drastis.
Kawasan pecinan di Negara Barat sudah lebih dari 100 tahun lamanya mereka menjadi bagian dari Australia
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia