Dari Keisengan Masa Pandemi, Pasutri di Palembang Sukses Bisnis Hidroponik
Awal mula Lia dan suami membangun hidroponik dengan instalasi yang kecil, seiring berjalannya waktu, bisnis pasangan sejoli itu pun kian membesar.
"Usaha hidroponik ini kami besarkan, menyisihkan dari keuntungan penjualan sayur dan gaji suami," kata Lia.
Adapun untuk jenis sayuran, Lia dan suami awalnya hanya menanam selada dan sawi pak coi.
Namun, sekarang sayurannya sudah bervariatif, ada kale, kailan, caisim, kangkung, timun, bayam Brazil dan selada merah.
"Untuk harga variatif yah, sawi pak coi kami jual seharga Rp 30 ribu per kilogram, sedangkan selada Rp 35 ribu per kilogram, dan untuk jenis sayuran lain kami jual per pack, satu pack sayuran rata-rata dijual Rp 5 ribu hingga 10 ribu per pack," terang Lia.
Agar pembeli tidak bosan, setiap hari Lia dan suami mengganti jenis tanaman.
"Kami tanamnya gantian, kalau misalnya habis panen kangkung maka diganti tanaman lain seperti selada, selada romaine, makanya setiap hari restok sayuran kami itu berbeda-beda," tutur Lia.
Dalam satu hari, sayuran hidroponik Lia dan suami bisa terjual hingga 50 pack.
Iseng belajar ditengah pandemi, tanaman hidroponik Junaidi dan Afifah Marlia Putri sukses.
- Wujud Kepedulian Sosial, Indosat Sumatra dan PMI Gelar Donor Darah di 3 Kota
- Puskesmas Ramah Disabilitas Pertama di Sumsel
- Bawa Kabur Barang Mantan Istri, Seorang Kades Dilaporkan ke Polda Sumsel
- Pj Gubernur Sumsel Lepas 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
- Laporkan Perzinahan Suami ke Polisi, Miriana: Saya Tidak Terima, Pak!
- Remaja Tenggelam di Sungai Musi Ditemukan di Pelataran BKB Palembang