Data COVID Denmark Hadirkan Optimisme, tetapi Pakar Masih Pesimistis
Menurut Nancy Baxter dari University of Melbourne, meski varian di masa depan lebih kurang ganas, namun karena banyaknya kasus masih akan membuat warga menggunakan masker dan mengambil jarak.
"Gelombang penularan sekarang memiliki dampak terhadap jumlah yang harus dirawat di rumah sakit dan dampak terhadap kegiatan sosial," kata Professor Baxter mengacu pada terganggunya pasok makanan dan juga jasa karena berkurangnya pekerja selama gelombang Omicron di Australia.
"Yang mungkin terjadi adalah varian baru yang akan berdampak signifikan sehingga protokol kesehatan harus diterapkan lagi," ujarnya.
"Jadi daripada kita tidak berencana apapun untuk masa depan, mengembangkan pendekatan untuk bisa mengelola bila ada varian baru dan mempertahankan prokes seperti penggunaan masker dan ventilasi yang bagus merupakan cara yang terbaik untuk bisa hidup berdampingan dengan COVID," tutur David Mackie.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Yuk, Simak Juga Video ini!
Seorang ekonom yang menganalisa data COVID sejak awal pandemi memperkirakan varian Omicron akan menjadi varian terakhir yang membahayakan di negara-negara yang sudah memiliki tingkat vaksinasi tinggi
Redaktur & Reporter : Adil
- Sudirman Cup 2025: Indonesia vs Denmark Diwarnai Kontroversi, Begini Reaksi PBSI
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya