Data COVID Denmark Hadirkan Optimisme, tetapi Pakar Masih Pesimistis
Menurut Nancy Baxter dari University of Melbourne, meski varian di masa depan lebih kurang ganas, namun karena banyaknya kasus masih akan membuat warga menggunakan masker dan mengambil jarak.
"Gelombang penularan sekarang memiliki dampak terhadap jumlah yang harus dirawat di rumah sakit dan dampak terhadap kegiatan sosial," kata Professor Baxter mengacu pada terganggunya pasok makanan dan juga jasa karena berkurangnya pekerja selama gelombang Omicron di Australia.
"Yang mungkin terjadi adalah varian baru yang akan berdampak signifikan sehingga protokol kesehatan harus diterapkan lagi," ujarnya.
"Jadi daripada kita tidak berencana apapun untuk masa depan, mengembangkan pendekatan untuk bisa mengelola bila ada varian baru dan mempertahankan prokes seperti penggunaan masker dan ventilasi yang bagus merupakan cara yang terbaik untuk bisa hidup berdampingan dengan COVID," tutur David Mackie.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Yuk, Simak Juga Video ini!
Seorang ekonom yang menganalisa data COVID sejak awal pandemi memperkirakan varian Omicron akan menjadi varian terakhir yang membahayakan di negara-negara yang sudah memiliki tingkat vaksinasi tinggi
Redaktur & Reporter : Adil
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka