Datang ke Inggris, Menlu Retno Protes Kebijakan yang Mengancam Hasil Pertanian Indonesia

Datang ke Inggris, Menlu Retno Protes Kebijakan yang Mengancam Hasil Pertanian Indonesia
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Selain membahas isu perdagangan, kedua menlu membahas minat beberapa investor Inggris untuk menjalankan usaha di Indonesia di bidang energi terbarukan.

Sedikitnya tiga perusahaan Inggris telah menyatakan keinginannya untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu, Aggreko yang merencanakan operasinya di Indonesia dari suplai gas dan diesel ke suplai solar PVs, Orbital Marine Poweryang merencanakan membangun proyek tidal turbineyang akan memproduksi energi 10 MW di wilayah timur Indonesia, serta Nova Innovation yang berencana membangun off-grid tidal turbine.

Kerja sama vaksin
Dengan Menlu Raab, Menlu Retno juga membicarakan kerja sama pengadaan vaksin Covid-19 yang sedang diupayakan Indonesia dengan mitra-mitranya baik secara bilateral maupun multilateral.

Kerja sama tersebut didalami melalui serangkaian pertemuan yang dilakukan delegasi Indonesia dengan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca PLC, Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (CEPI), serta Imperial College London.

Secara bilateral, Indonesia dan Inggris telah menandatangani nota kesepahaman mengenai kemitraan riset dan inovasi pada Agustus lalu dan MoU serta rencana aksi mengenai “Anti-Microbial Resistance” pada Juni.

Di jalur multilateral, kedua negara memiliki komitmen yang sama untuk mendukung inisiatif yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), dan CEPI dalam kerangka Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19 (COVAX) untuk memastikan akses setara terhadap vaksin yang aman dan terjangkau.

Secara khusus Menlu Raab menekankan komitmen Inggris terhadap akses global ke vaksin, termasuk pengumuman baru dana bantuan senilai 500 juta poundsterling (sekitar Rp9,5 triliun) untuk COVAX Advance Market Commitment, fasilitas untuk membantu 92 negara termiskin di dunia untuk mendapatkan akses terhadap vaksin virus corona.

Sementara untuk Asia Tenggara, Inggris telah menyampaikan komitmen sebesar 1 juta poundsterling (sekitar Rp19,1 miliar) untuk ASEAN Covid-19 Response Fund.

Menlu RI Retno Marsudi tidak segan-segan menyampaikan ketidaksukaannya terhadap kebijakan Inggris yang mengancam hasil pertanian Indonesia

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News