Debat Capres Diminta Tak Hanya Hura-hura

Debat Capres Diminta Tak Hanya Hura-hura
Debat Capres Diminta Tak Hanya Hura-hura
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempersiapkan debat calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung 8 Juli mendatang. Sejumlah pengamat politik meminta debat itu tidak hanya kamuflase atau hura-hura, melainkan harus dimanfaatkan untuk memaparkan program riil yang bisa memberikan gambaran program kerja kepada masyarakat.

"Ya, kita minta debat itu tidak sebatas program saja. Yang terpenting materi debat. Bila perlu selama acara berlangsung tidak ada tepuk tangan. Tepuk tangan itu hanya di awal dan akhir acara, kalau pun ada, itu yang lucu saja," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia, Effendy Ghazali, kepada JPNN di Jakarta, Senin (18/5) petang.

Menurut Effendy, program riil sangat penting disampaikan di dalam debat itu. "Para kandidat tak perlu berlomba-lomba banyak pendukung atau tepuk tangan, tapi apa program riil yang akan dilakukan, apa visi dan misi yang ingin dikerjakan. Itulah yang perlu masyarakat tahu. Bukan wah-nya acara itu, bukan hura-hura," cetusnya.

Pengamat politik nasional lainnya, Adrinof Chaniago, memperingatkan agar KPU tak menghamburkan uang hanya untuk mendengarkan cerita pribadi pada kandidat capres/cawapres. "Yang terpenting dari debat itu ialah memperjelas isu-isu yang sudah mereka sampaikan selama pemilu legislatif, hingga menguraikan apa program yang disiapkan dari sekarang," katanya.

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempersiapkan debat calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung 8 Juli mendatang. Sejumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News