Deborah Dewi, Analis Tulisan Tangan Teroris hingga Calon Gubernur
Impikan Pendidikan Formal Grafologi di Indonesia
Minggu, 09 September 2012 – 07:27 WIB

Deborah Dewi. Foto : Naufal Widi AR/Jawa Pos
Sebenarnya, lanjut dia, hasil analisis tulisan tangan tersebut bisa mengungkapkan banyak hal. Namun, dia menggarisbawahi untuk tetap sesuai dengan koridor. Misalnya, pada analisis tertentu, dia tidak perlu memberikan informasi mengenai trauma kehidupan.
Debo juga menegaskan, hasil analisis tidak bersifat judgement. Pasalnya, tidak ada tulisan tangan yang 100 persen baik atau sebaliknya, tidak ada yang 100 persen buruk. "Di balik interpretasi positif, ada negatifnya. Begitu juga sebaliknya," ucap dia.
Dia mengharapkan grafologi terus berkembang di Indonesia. Saat ini Debo tengah merintis agar nanti ada pendidikan formal tentang grafologi di Indonesia.
Dia menyebutnya sebagai rencana jangka lima hingga sepuluh tahun mendatang. Nah, sekarang ini Debo tengah sibuk dengan sejumlah training atau mengajar di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasanya. (*)
Dalam bekerja, Deborah Dewi berprinsip pukul rata alias tidak melihat background orang yang tulisan tangannya dianalisis agar objektif. Dia sempat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu