Dedi Mulyadi Mulai Diserang Isu Sara, Golkar Ungkap Pelakunya

Dedi Mulyadi Mulai Diserang Isu Sara, Golkar Ungkap Pelakunya
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, PURWAKARTA - Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Ade Barkah mengatakan, Dedi Mulyadi sebagai bakal calon gubernur Jabar mulai diserang dengan kampanye hitam.

Kampanye hitam, katanya, secara massif baik secara online melalui media maupun secara offline dalam berbagai pertemuan dengan masyarakat.

Adapun konten kampanye itu diantaranya dengan menyebarkan berita tuduhan penistaan agama yang sebenarnya kasus tersebut telah dihentikan oleh Polda Jabar melalui surat dengan Nomor B/278/IV/2016/Ditreskrimum.

Ade yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Barat itu mengaku telah melakukan identifikasi terhadap kejadian tersebut. Sudah ada tiga poin yang menjadi hasil identifikasi dirinya bersama tim Hukum Golkar Jawa Barat baru-baru ini.

Pertama, kampanye hitam ini muncul dari sejumlah pihak yang mengaku sebagai Kader Golkar, dan menyatakan penolakan atas keputusan DPP Partai Golkar yang telah menetapkan Dedi Mulyadi sebagai bakal calon yang akan diusung sebagai Gubernur Jawa Barat.

“Tapi ternyata yang menolak-nolak ini adalah mereka yang sudah keluar dari Partai Golkar, dan sudah menyatakan bergabung dengan partai yang sudah mengusung bakal calon Gubernur sendiri,” jelas Ade.

Kedua, lanjut Ade, sejumlah pihak yang mengaku sebagai ulama dari Kabupaten Subang yang tergabung dalam Gerakan Ulama (Gema) mendatangi Kantor DPP Partai Golkar dan meminta pembatalan rekomendasi Bupati Purwakarta tersebut sebagai bakal Calon Gubernur Jawa Barat.

“Setelah kami investigasi, pihak yang mengaku sebagai Gerakan Ulama ini sudah berafiliasi dengan salah satu bakal calon Gubernur yang sudah diusung oleh salah satu partai, dia tidak punya pesantren dan bukan kader Golkar, saat deklarasi dukungan untuk bakal calon Gubernur itu pun dia hadir,” ungkapnya.

Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Ade Barkah mengatakan, Dedi Mulyadi sebagai bakal calon gubernur Jabar mulai diserang dengan kampanye hitam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News