Delegasi Parlemen Perempuan Indonesia Hadiri Sidang WAIPA

jpnn.com - JAKARTA - Delegasi Parlemen Perempuan Indonesia ambil bagian dalam Sidang Women Parliamentarians of AIPA (WAIPA) di Kuala Lumpur, Malaysia sejak Senin (7/9/). Delegasi yang dipimpin Sarwo Budhi Wiryanti Sukamdani diikuti juga oleh Melani Leimena Surhali (F-PD) dan Nihayatul Wafiroh (F-PKB).
Wiryanti Sukamdani mengatakan, agenda WAIPA akan membicarakan masalah kesetaraan gender dan budaya untuk menghormati dan memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak cewek.
“Indonesia mendukung kedua agenda tersebut, apalagi kita sudah memiliki Undang-Undang terkait perempuan ini,” katanya dalam siaran pers, Selasa (8/9).
Politikus F-PDI Perjuangan ini juga menegaskan, Indonesia selalu dimintai pendapat tentang masalah kesetaraan gender, dan perlindungan terhadap perempuan dan anak perempuan. Apalagi republik ini pernah dipimpin presiden perempuan.
“Bahkan kita sudah pernah memiliki presiden perempuan, dan sebagaimanan kita ketahui 30 persen keterwakilan perempuan di partai politik juga telah terpenuhi,” tambah Wiryanti.
Anggota BKSAP DPR ini juga berharap, sembilan negara ASEAN lainnya mengikuti jejak Indonesia. Pasalnya, masih banyak di negara-negara ASEAN yang belum menerapkan kesetaraan gender.
Sidang WAIPA dibuka Presiden AIPA yang juga Ketua Parlemen Malaysia Tan Sri Datuk Seri Panglima Pendikar Amin Mulia. WAIPA merupakan serangkaian agenda acara pada Sidang Umum ke 36 AIPA di Malaysia khusus bagi delegasi perempuan parlemen. Pada Sidang WAIPA ini akan dipimpin Deputy President of Senate Datuk Doris S. Brodie.(fat/jpnn)
JAKARTA - Delegasi Parlemen Perempuan Indonesia ambil bagian dalam Sidang Women Parliamentarians of AIPA (WAIPA) di Kuala Lumpur, Malaysia sejak
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Pengamat Sebut Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Preseden Buruk Bagi Demokrasi