Delta
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Setidaknya ada 1.000 kematian anak di Indonesia setiap minggunya sejak pandemi Covid-19 melanda. Padahal, sebelumnya pada 2019, jumlah kematian pada anak cenderung menurun. Kesulitan mendeteksi kasus Covid-19 pada anak terjadi karena testing atau pengujian yang minim.
Di tengah kondisi yang mengkhawatirkan ini disiplin masyarakat di beberapa tempat terlihat mengendur.
Di Surabaya ulang tahun klub sepak bola Persebaya dirayakan oleh ribuan pendukungnya dengan melakukan konvoi dan berkerumun di Stadion Tambaksari Kamis (17/6) malam.
Kerumunan itu akhirnya membawa kericuhan ketika lempar-melempar terjadi dan situasi menjadi tidak terkendali.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Hampir seratus suporter diamankan, sebagian besar adalah anak-anak remaja belasan tahun.
Di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura sekelompok massa yang marah merusak fasilitas di pos penyekatan. Tenda diubrak-abrik, meja dan kursi dijungkirbalikkan.
Massa marah karena antrean panjang dan macet. Semua pelintas jembatan diwajibkan mengikuti tes, tetapi jumlah petugas tidak memadai. Akibatnya terjadi kemacetan dan antrean panjang yang menyebabkan massa marah.
Penyekatan di Suramadu memunculkan protes karena tindakan itu dianggap diskriminatif terhadap warga Madura. Protes semacam ini potensial menimbulkan gesekan sosial karena menyangkut isu entis yang sensitif.
Menghadapi virus global ini negara dan agama terlihat lemah, dipaksa menyerah tidak berdaya.
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah