Demi Tingkatkan Kerjasama, Dubes Australia Fokus ke Bisnis dan Pendidikan

Jadi, Paul melanjutkan, warga Australia berpikir bahwa mahasiswa Indonesia adalah bagian yang baik dalam kehidupan mereka.
Tapi ia tak menampik sejumlah anggapan miring yang berkembang di antara masyarakat kedua negara.
Menjawab stigma negatif tersebut, ia menyampaikan, “Jika masyarakat Indonesia punya masalah besar dengan Australia, dan sebaliknya, jika Australia begitu membenci Indonesia, lantas mengapa banyak mahasiswa Indonesia terus datang ke Indonesia, pariwisata juga terus tumbuh di antara dua negara?.”
Dubes Paul menyebut, optimisme dan pemikiran positif sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kerjasama baik yang telah dijalin dua negara tetangga ini.
“Kemanapun saya pergi, orang Indonesia selalu ramah, padahal mereka tahu saya adalah Duta Besar Australia,” ujarnya menutup pembicaraan.
Setelah kembali ke Jakarta awal Juni lalu, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, merasa optimis akan hubungan kedua negara. Bisnis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan