Demonstran Pendukung Papua Merdeka Desak Australia Setop Menjual Senjata ke Indonesia

"Apa yang terjadi dengan demo Disrupt Land Forces adalah perubahan arah dengan membidik operator komersial serta menyoroti biaya ekonomi dan politik yang akan ditanggung para operator komersial ini," jelasnya.
Kelompok 'Disrupt Land Forces' menyatakan mereka berhasil masuk ke arena pameran melalui pintu samping yang tak dikunci.
Namun polisi menyebutkan ada pengunjung pameran yang membuka pintu tersebut.
Juru bicara kelompok ini, Jarrah Kershaw, mengaku sengaja membidik pameran karena "perusahaan-perusahaan ini dan Angkatan Bersenjata yang membeli senjata mereka tidak diterima di Brisbane".
"Kami tak mau menerima penjahat perang, korporasi pencuri dan pembunuh," ujarnya.
Pada demo hari pertama yang diikuti ratusan orang, Selasa (1/06/2021), tujuh aktivis ditangkap polisi.
Para demonstran menumpahkan darah tiruan di tangga dan lantai gedung pameran.
Mereka juga meneriaki tentara berseragam yang hadir di sana dengan ujaran "penjahat perang".
Unjuk rasa terjadi di Brisbane saat digelar pameran dari sejumlah perusahaan pabrik senjata terbesar di dunia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka