Demonstrasi Anarkistis di Kendari, Polisi-Wartawan Luka Parah

Demonstrasi Anarkistis di Kendari, Polisi-Wartawan Luka Parah
Demonstrasi Anarkistis di Kendari, Polisi-Wartawan Luka Parah
Aksi tersebut memicu tindakan represif aparat yang langsung mengejar para pelaku pelemparan. Karena kondisi gelap dan di sekitar lokasi kejadian cukup banyak gang kecil, polisi sempat kesulitan. Akhirnya, terjadi kontak fisik saat polisi mampu mengejar para mahasiswa.

   

Rupanya, dalam kerumunan mahasiswa itu, terdapat satu wartawan harian Rakyat Sultra, La Ismed, 25. Dia tertangkap lebih dahulu oleh aparat yang langsung menghujaninya dengan pukulan karena dikira mahasiswa. Alhasil, Ismed pun terluka cukup parah. "Yang bersangkutan luka pada pelipis dan kepala, mendapat 10 jahitan akibat pukulan benda tumpul," lanjutnya.

   

Perlawanan mahasiswa berlanjut. Mereka tidak hanya menggunakan batu, namun juga panah. Kasubden A pelopor brimob Polda Sultra AKBP Antonis Dadang menjadi korban. Dia terluka akibat anak panah menancap di lengan kanannya. Perlawanan pun berakhir setelah lima mahasiswa sempat tertangkap dan dipukuli aparat.

   

Ismed dan Antonis dirawat di RS Bhayangkara Kendari. Antonis mendapat lima jahitan pada lukanya tersebut. Sementara, Bripka Sucipto dirujuk ke Makassar karena lukanya cukup parah. Sedangkan tiga dari lima mahasiswa yang terluka bisa menjalani rawat jalan. Sisanya menginap di RSUD Abunawas Kendari karena terluka tembak.

   

JAKARTA - Demonstrasi menolak kenaikan BBM di daerah kembali berujung anarkistis. Di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (19/6) lalu dua polisi dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News