Demonstrasi Anarkistis di Kendari, Polisi-Wartawan Luka Parah
Jumat, 21 Juni 2013 – 06:38 WIB
Aksi tersebut memicu tindakan represif aparat yang langsung mengejar para pelaku pelemparan. Karena kondisi gelap dan di sekitar lokasi kejadian cukup banyak gang kecil, polisi sempat kesulitan. Akhirnya, terjadi kontak fisik saat polisi mampu mengejar para mahasiswa.
Baca Juga:
Rupanya, dalam kerumunan mahasiswa itu, terdapat satu wartawan harian Rakyat Sultra, La Ismed, 25. Dia tertangkap lebih dahulu oleh aparat yang langsung menghujaninya dengan pukulan karena dikira mahasiswa. Alhasil, Ismed pun terluka cukup parah. "Yang bersangkutan luka pada pelipis dan kepala, mendapat 10 jahitan akibat pukulan benda tumpul," lanjutnya.
Perlawanan mahasiswa berlanjut. Mereka tidak hanya menggunakan batu, namun juga panah. Kasubden A pelopor brimob Polda Sultra AKBP Antonis Dadang menjadi korban. Dia terluka akibat anak panah menancap di lengan kanannya. Perlawanan pun berakhir setelah lima mahasiswa sempat tertangkap dan dipukuli aparat.
Ismed dan Antonis dirawat di RS Bhayangkara Kendari. Antonis mendapat lima jahitan pada lukanya tersebut. Sementara, Bripka Sucipto dirujuk ke Makassar karena lukanya cukup parah. Sedangkan tiga dari lima mahasiswa yang terluka bisa menjalani rawat jalan. Sisanya menginap di RSUD Abunawas Kendari karena terluka tembak.
JAKARTA - Demonstrasi menolak kenaikan BBM di daerah kembali berujung anarkistis. Di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (19/6) lalu dua polisi dan
BERITA TERKAIT
- PMKRI Toraja Desak Penjabat Gubernur Sulsel Prioritaskan Membenahi Infrastruktur Jalan
- Kebakaran Rumah di Bawah Flyover Manahan Solo, 25 Warga Dievakuasi
- Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, 14 Orang Jadi Tersangka
- Edistasius Endi: PPPK Harus Menjalankan Fungsi sebagai Perekat Bangsa
- Brimob Polda Sumsel Gagalkan Penyelundupan 11 Ton BBM Ilegal
- Diduga Korupsi Dana Pengelolaan Kebun Sawit 500 Hektare, Direktur BUMDes Ditahan Kejati Riau