Dendam kepada Aparat Menggerakkan Demonstran Hong Kong

Dendam kepada Aparat Menggerakkan Demonstran Hong Kong
Polisi Hong Kong menjaga area demonstrasi menolak UU Ekstradisi. Foto: Reuters

''Saya sedih mendengar kejadian itu. Saya sampai tidak bisa tidur semalam,'' ujar Patsy Ko kepada CNN. Kisah gadis yang terluka matanya membuatnya bertekad untuk mengikuti demo kali pertama.

Bukan hanya Ko. Sebagian besar orang datang ke bandara kemarin karena kisah tersebut. Mereka se­ngaja menggunakan perban di mata dengan tulisan ''mata dibalas mata''. Kemarahan mereka tambah tersulut setelah Tiongkok melabeli pendemo sebagai teroris.

Global Times mengabarkan cuplikan video yang menunjukkan tentara yang berkumpul di Shenzhen, kota yang berbatasan dengan Hong Kong, untuk melakukan latihan militer. ''Hong Kong tak lagi aman,'' teriak salah seorang pendemo.

Beberapa calon penumpang mengamuk. Salah seorang perempuan yang menggendong anaknya menyatakan bahwa pendemo justru merusak Hong Kong. ''Sah-sah saja ingin berdemo. Tapi, jika kalian menghentikan orang yang ingin masuk ke Hong Kong, ekonomi kalian yang akan jatuh,'' ujarnya. (bil/c22/dos)


Berita Selanjutnya:
Demo Laser

Ribuan pendemo tersebut datang untuk menunjukkan kemarahan mereka. Mereka marah terhadap penindakan aparat yang terjadi Minggu malam yang superkeras.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News