Densus Dinilai Lambat Pantau Farhan dan Mukhsin

Densus Dinilai Lambat Pantau Farhan dan Mukhsin
Densus Dinilai Lambat Pantau Farhan dan Mukhsin
JAKARTA - Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum Musthofa Nahrawardaya menyayangkan respons Densus 88 yang lambat. "Jika berdasar keterangan Kapolri kelompok ini sudah dimonitor sejak lama, mengapa sampai ada penembakan dan menewaskan polisi tak bersalah," ucapnya, Sabtu (1/9).

 

Idealnya, jika memang sudah menjadi TO (target operasi), pelaku dilumpuhkan atau ditangkap sebelum bisa melakukan aksi teror. "Ingat, Densus punya kemampuan yang sangat hebat," tambahnya.

 

Musthofa yang juga pengurus PP Muhammadiyah itu juga menyesalkan penembakan mati Farhan dan Mukhsin sehingga mengakibatkan satu anggota Densus meninggal. "Apakah penyergapan itu tidak diperhitungkan dulu, misalnya, dengan meminimalkan risiko sebesar-besarnya," ucap dia.

 

Logikanya, jika BNPT dan Densus 88 sudah mengetahui Farhan pulang dari Filipina Selatan pada Juni 2010, tentu dia bisa dimonitor dalam jarak dekat dan tak pernah lepas dari pengawasan. "Bukankah intelijen mereka itu hebat-hebat," katanya.

 

JAKARTA - Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum Musthofa Nahrawardaya menyayangkan respons Densus 88 yang lambat. "Jika berdasar keterangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News