Depdag Targetkan Jual Migor Bersubsidi 1000 Ton Perbulan

Depdag Targetkan Jual Migor Bersubsidi 1000 Ton Perbulan
Depdag Targetkan Jual Migor Bersubsidi 1000 Ton Perbulan
JAKARTA - Departemen Perdagangan menargetkan penjualan langsung 1.000 ton minyak goreng bersubsidi seharga Rp6000 perliter untuk menstabilkan harga di pasaran. Dalam program yang dilaksanakan mulai Februari itu, ada tujuh perusahaan yang siap berpartisipasi.

   

“Kegiatan penjualan langsung minyak goreng merupakan tindak lanjut program stabilisasi harga minyak goreng yang dicanangkan pemerintah,” ujar Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu kemarin. Sejak 5 Januari yang lalu, pemerintah dan sebuah produsen minyak goreng swasta telah menyalurkan penjualan langsung sebanyak 50 ribu liter. Mulai Februari tahun ini, ditargetkan penjualan langsung 1000 ton per bulan selama 10 bulan.

   

Menurut Mari, tujuan dari penjualan langsung minyak goreng tersebut adalah dalam rangka stabilisasi harga minyak goreng, sekaligus lebih mendekatkan kepada konsumen. Apalagi ditengah kondisi krisis finansial global yang dampaknya dirsakan semua masyarakat, baik kaya maupun miskin. “Kita ingin membantu masyarakat berpendapatan rendah, sehingga target dari penjualan langsung ini adalah warga yang kurang mampu,” tukasnya.

   

Dalam program penjualan langsung minyak goreng tersebut, Departemen Perdagangan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi bersama beberapa produsen minyak goreng. Bagi produsen minyak goreng, program tersebut merupakan suatu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR). “Ada tujuh produsen utama minyak goreng yang telah bersedia melakukan penjualan langsung (direct selling) baik dengan merek sendiri maupun tidak bermerek (polos),” lanjutnya.

   

JAKARTA - Departemen Perdagangan menargetkan penjualan langsung 1.000 ton minyak goreng bersubsidi seharga Rp6000 perliter untuk menstabilkan harga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News