Desa e-Voting

Oleh: Dahlan Iskan

Desa e-Voting
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - MINGGU DEPAN ada Pilkades serentak. Semua pakai e-voting. Maju sekali. Itu di kabupaten Magetan, Jatim.

"Tahun 2019 lalu sebenarnya saya sudah ingin seluruhnya pakai e-voting," ujar Suprawoto, bupati Magetan. "Saya pun minta izin ke Kementerian Dalam Negeri. Tidak diizinkan," tambahnya.

Waktu itu Suprawoto baru terpilih sebagai bupati. Tahun 2018. Ia mendapat laporan dari staf: tahun depannya harus ada Pilkades serentak.

Baca Juga:

Saat itu juga muncul ide Suprawoto: harus pakai e-voting. Tentu latar belakang Suprawoto sebagai pejabat di Kementerian Kominfo mewarnai keputusannya itu.

"Dengan e-voting bisa hemat biaya sampai 60 persen," katanya.

"Bagi kabupaten seperti Magetan hemat Rp 25 miliar itu besar sekali. Bisa untuk membangun berapa jembatan. Berapa kilometer jalan," ujar Suprawoto.

Baca Juga:

Saya bertemu Suprawoto kemarin. Ia lagi bikin gebrakan baru: membangun kebun raya bambu. Lebih 30 hektare. Di Sukomoro, pinggir jalan raya Madiun-Magetan.

Semua jenis bambu ditanam di situ. Butet Kartaredjasa juga di sana. Beserta istri. Ia yang jadi moderator sarasehan bambu.

MINGGU DEPAN ada Pilkades serentak. Semua pakai e-voting. Maju sekali. Itu di kabupaten Magetan, Jatim. Namun, ada juga yang menentang kemajuan itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News