Desak Pemerintah Undurkan Pilkada ke 2016

jpnn.com - JAKARTA – Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) meminta pemerintah menunda pelaksanaan pemilihan gubernur, bupati dan wali kota secara serentak di 269 daerah pada 9 Desember mendatang. Pasalnya, masih banyak daerah yang belum siap dari segi pendanaan.
Menurut Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini, sampai saat ini masih banyak daerah yang belum siap dengan anggaran untuk pilkada. Padahal sesuai draf Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), tahapan pilkada itu dimulai Rabu (15/4) dengan rekrutmen penyelenggara ad hoc di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).
“Karena itu yang 201 daerah itu bisa jadi sudah menganggarkan. Tapi bagaimana dengan 68 daerah lainnya? Bisa jadi mereka sudah menganggarkan, tapi belum seluruhnya disetujui oleh pemdanya. Kemendagri harus ikut bertanggung jawab atas hal ini,” ujar Titi di Jakarta, Selasa (14/4).
Karena itu Titi menyarankan, pelaksanaan Pilkada sebaiknya diundur ke 2016. Sebab, masalah anggaran sangat krusial sehingga jangan sampai hajatan lima tahunan itu berhenti di tengah jalan.
“Sebaiknya diundur semuanya saja ke 2016. Karena persoalan ini sangat esensial, membuat pilkada bisa tidak berlangsung kalau tidak ada anggaran pilkada di daerah. Yang akhir masa jabatan kepala daerahnya di 2016, bisa jadi juga menganggarkan untuk pilkada di 2016, tapi ada juga yang tidak, karena pilkada itu minimal persiapan enam bulan, maka KPU/pemda menganggap dianggarkan saja 2016,” katanya.(gir/jpnn)
JAKARTA – Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) meminta pemerintah menunda pelaksanaan pemilihan gubernur, bupati dan wali kota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- NasDem Karawang Bangun Kantor Megah Simbol Pemersatu
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen