Di Banten, Harga Barang Signifikan Naik

Di Banten, Harga Barang Signifikan Naik
Pedagang di pasar tradisional. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

“Wajar saja karena sebagian pedagang Pagebangan ini kan mengambil barangnya juga dari Pasar Kranggot. Selain itu pedagang Pagebangan juga menjualnya langsung ke konsumen, bukan untuk pengecer, jadi segmennya berbeda,” kata Wardi, pedagang sayuran.

Kenaikan harga sejumlah bahan makanan itu tetap saja dikeluhkan pembeli. Munjiaah, salah seorang warga Jombang mengaku risau sebab kenaikan harga terjadi terlalu dini, jauh sebelum Ramadan.

Ia khawatir kenaikan harga akan terus berlangsung hingga Lebaran. “Apa-apa naik, padahal pendapatan suami tidak naik setiap saat seperti harga sembako,” ungkapnya.

Dia berharap pemerintah turun tangan mengawal harga bahan makanan yang dianggapnya terlalu memberatkan. “Seharusnya pemerintah menekan harga dengan memantau para pedagang dan agen-agen barang di pasar. Jangan sampai mereka diuntungkan karena dari tingkat petani belum tentu harganya naik,” kata dia.

Pada bagian lain, Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Cilegon Ikhsan Hasibuan mengaku belum mengetahui sebab kenaikan harga akhir-akhir ini.

Namun, ia menduga bahwa kenaikan ini hanya dampak psikologis menjelang Ramadan. “Pantauan kami distribusi dari pusat-pusat pertanian masih lancar, mungkin hanya menjelang puasa,” katanya.

Dalam beberapa hari ke depan, Ikhsan menambahkan, pihaknya akan melakukan pemantauan secara berkala pada para pedagang dan agen-agen barang di Pasar Kranggot. “Kita akan pastikan bahwa mereka tidak mempermaikan harga,” katanya. (ibm/del)

Menjelang Ramadan, harga-harga di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikannya cukup signifikan terjadi pada


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News