Di Depan Komite Parlemen, Murdoch Pilih Merendah

Bantah Para Eksekutifnya Tahu Skandal Penyadapan

Di Depan Komite Parlemen, Murdoch Pilih Merendah
Di Depan Komite Parlemen, Murdoch Pilih Merendah
Demi transparansi penyelidikan, parlemen Inggris mempersilakan media dan orang awam mengikuti jalannya pertemuan di dalam Wilson Room. Sayangnya, ruangan itu hanya mampu menampung 40 orang. Untuk mengantisipasi lonjakan hadirin, parlemen menyediakan sebuah ruangan khusus yang dilengkapi layar untuk menayangkan proses hearing. Sebagai langkah pengamanan, Kepolisian Metro London menyiagakan sejumlah besar personel bersenjata lengkap di Portcullis House dan sekitarnya.

Norman Fowler, mantan menteri Inggris era 1980-an di kabinet PM Margaret Thatcher, termasuk yang antusias menyaksikan hearing bersejarah tersebut. Tetapi, politikus Partai Konservatif yang kini menjadi anggota majelis tinggi itu yakin bahwa Murdoch akan mampu melewati proses tersebut dengan baik. "Saya rasa, dia akan tetap tampil mengesankan seperti yang selama ini selalu dia tunjukkan. Meremehkan pria itu adalah kesalahan besar," paparnya.

Parlemen Inggris memusatkan pertanyaan pada kadar kriminal yang menyelubungi skandal penyadapan tersebut. Sebagai pemilik, Murdoch dan petinggi News International wajib melaporkan investigasi penting yang mereka lakukan saat itu kepada parlemen. Tanpa pemberitahuan, parlemen bisa menganggap penyadapan yang dilakukan kru NOTW bersama Kepolisian Metro London sebagai tindak kriminal.

Selain Murdoch, James, dan Brooks, parlemen Inggris juga menanyai pejabat Kepolisian Metro London. Terutama dua pejabat tertinggi yang telah mengundurkan diri setelah skandal tersebut beredar luas. Yakni, Sir Paul Stephenson (kepala atau komioner) dan wakilnya, John Yeats. Dalam skandal tersebut, pejabat dan personel kepolisian diduga menerima suap dari awak NOTW. (AP/AFP/BBC/hep/dwi)

LONDON - Parlemen Inggris tampaknya tidak mau setengah-setengah mengusut skandal penyadapan telepon oleh awak media News of the World (NOTW) yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News