Di Depan Mahasiswa, Hasto Paparkan Kepintaran Pendiri Bangsa Memajukan Indonesia di Masa Sulit

“Bagaimana kita menjadi bangsa hebat dan itu dimulai di kampus. Tak ada pemimpin yang tak dimulai dari kampus. Kampus jadi infrastruktur kemajuan paling penting,” kata Hasto.
Pernyataan Hasto itu didasari pada temuan riset disertasinya mengenai teori geopolitik Soekarno.
Terdapat dua faktor agar sebuah bangsa jadi pemimpin di dunia, yakni kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). "Kita kejar Singapura dan negara tetangga lainnya, tak bisa dengan demo, harus dengan iptek. Jalan kemajuan kita ada di kampus,” urainya.
Kedua, lanjut Sekjen PDIP itu, politik yang mengandung unsur diplomasi kebangsaan.
"Jadi, mahasiswa sekarang harus kuasai diplomasi, misal bisa berbahasa asing minimal dua. Tiada hari tanpa baca buku, belajar, inovasi, dan lakukan riset demi kemajuan bangsa,” tegas Hasto.
Hasto juga menyampaikan salam hangat dari Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hasto menceritakan bagaimana Megawati mencintai lingkungan hidup, flora, dan fauna.
Menurut Hasto, terinspirasi dari kecintaan Megawati itu, dalam konteks geopolitik Soekarno, maka mahasiswa Halu Oleo harus mulai berimajinasi bagaimana mengembangkan potensi yang ada di sekitarnya.
Sultra adalah wilayah yang secara geografis dekat laut dan memiliki jutaan hektare hutan.
Hasto Kristiyanto mengajak civitas academica menggelorakan semangat kemajuan Indonesia yang hanya bisa dilakukan dengan pengembangan iptek dam riset.
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Konflik Kashmir: Ketika Air Jadi Senjata Geopolitik
- Sentil Perlakuan KPK terhadap Agustiani Tio, Hasto: Ini Tidak Manusiawi!
- Febri Sebut Tak Ada Saksi yang Bilang Uang Suap Berasal dari Hasto
- Perkuat Diplomasi Kebangsaan RI Hadapi Geo-Ekonomi, Ibas Mendorong Kolaborasi ASEAN Plus