Di Era Berita Palsu, Kepercayaan Pada Media Naik Tajam
Penulis utama laporan global, Nic Newman dari Reuters Institute di Oxford, mencatat: "Temuan utama di sini adalah bahwa di saat khalayak khawatir tentang berita palsu atau yang dikarang, kebanyakan mereka merasa kesulitan untuk menemukan contoh dimana mereka benar-benar melihat ini. Dari semua lima kategori kami, ini adalah kesenjangan tunggal terbesar antara persepsi dan pengalaman."
Bagaimana menemukan berita yang meragukan
Michael Jensen dan Mathieu O'Neil dari University of Canberra, yang melakukan penelitian di Australia, mengatakan motif untuk menyebarkan berita palsu bisa sesederhana untuk menghasilkan uang, atau serumit peperangan informasi internasional.
Mereka menyarankan mengawasi tanda-tanda ini untuk sebuah cerita mungkin meragukan:
- Kesalahan tata bahasa;
- Kesalahan tentang fakta yang tidak kontroversial;
- Kurangnya sumber;
- Klaim faktual dikaitkan dengan agenda politik;
- Tautan ke sumber yang tidak mendukung klaim artikel
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23