Dialog di Australia : Mayoritas Ulama di Indonesia Mendukung NKRI

"Kalau dilihat dari karakteristik ulama dari yang progresif hingga yang ekstrimis terlihat bahwa yang moderat masih jauh lebih banyak," jelas Prof Arskal Salim.
Survei itu menemukan ulama dengan karakter progresif sebanyak 4,89 persen, yang inklusif 23,33 persen, moderat 34 persen, sehingga kalau dikombinasikan hasilnya menjadi 62,22 persen.
Sisanya sekitar 37 persen merupakan ulama dengan karateristik konservatif, eksklusif, radikal dan bahkan ekstrimis.
"Dengan angka seperti ini kita optimis bahwa mayoritas ulama tetap mendukung Indonesia yang demokratis," jelas alumni Universitas Melbourne ini.
Meski demikian, dia mengingatkan tetap ada lebih dari 30 persen ulama yang perlu diubah agar mendukung demokrasi di Indonesia.
Moderasi beragama

Dalam sejarah Indonesia, banyak ulama di awal kemerdekaan yang tidak bisa mengerti mengapa ideologi negara dengan penduduk mayoritas muslim didasarkan pada ideologi selain Islam.
"Tapi seiring perubahan waktu, banyak ulama saat ini bisa menerima Pancasila dan bentuk negara bangsa yang ada," kata Prof Arskal.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas