Diberi Minum Air Keras, Wajah Hancur

Diberi Minum Air Keras, Wajah Hancur
INGIN PULIH: Samuel Christian dengan ibunya siap dioperasi bedah wajah. (Frizal/Jawa Pos)

jpnn.com - SURABAYA – Tragis benar nasib Samuel Christian, bocah asal Magetan. Ayah tirinya tega memberinya minum kopi yang dicampur beberapa cairan mematikan. Di antaranya, air aki dan cairan penghancur batu.

Akibatnya, kini sebagian wajah, mulai hidung hingga leher, dan punggung Samuel terbakar. Hal itu membuat sang ibu Ismiatun, 36, tidak bisa menahan sedih. Bertempat di rumah singgah Yayasan Citra Bangsa (YCB) Surabaya Rabu (2/7), dia dan Samuel bernaung untuk sementara waktu.

Ismiatun yang ditemui kemarin siang menuturkan, kejadian nahas itu bermula pada Desember lalu, ketika putranya masih tertidur pulas di pembaringan. Ismiatun sendiri membantu ibunya menyiapkan dagangan di dapur. Tak lama berselang, terdengar suara Samuel berteriak kepanasan. ”Saat kami masuk, ada suami saya. Tapi, dia bilangnggak tahu,” ujarnya.

Saat melihat mulut putranya melepuh, Ismiatun segera membawanya ke puskesmas. Namun, Samuel tidak bisa ditangani di sana. Bocah enam tahun itu lantas dirujuk ke rumah sakit Magetan. Karena keterbatasan alat, besoknya Samuel dilarikan ke RSUD dr Soetomo Surabaya. ”Anak saya langsung diperiksa dan dioperasi,” jelasnya sambil menggendong putra bungsunya yang juga diajak ke Surabaya.

Selama sebulan lima hari, bocah penyuka mainan mobil truk itu dirawat hingga luka operasi plastik mengering. Dokter yang mengoperasi pun mengambil sebagian kulit dari dua paha Samuel untuk ditempelkan pada wajah dan leher.

Setelah pulih, mereka pun pulang ke Magetan. Perawatan luka pascaoperasi juga dilakukan di RS Magetan tiga kali seminggu. Sementara itu, suami Ismiatun, Harianto, 30, mendekam selama 10 tahun di penjara.

Memang, Samuel yang kemarin terlihat begitu ceria dan aktif tidak merasa sakit. Luka di wajahnya mengering. Namun, meninggalkan bekas operasi berupa guratan kulit wajah yang keras dan menyeramkan. Dia pun minder bermain dengan temannya. Bahkan, saat jam makan di sekolah, Ismiatun mengatakan bahwa putranya itungumpet agar tak terlihat oleh teman sekelasnya. ”Samuel hanya bisa makan kalau disuapi pakai tangan. Sebab, mulutnya kecil, jadi nggak bisa pakai sendok,” jelasnya.

Warga Desa Patihan, Karangrejo, yang kesehariannya hanya menjual nasi di warung kopi tersebut mengakui keterbatasan biaya mengurungkan niatnya membawa Samuel berobat ke dokter. ”Ya memang mukanya nggak bisa kembali. Tapi, kalau bisa, jadi lebih baik,” katanya.

SURABAYA – Tragis benar nasib Samuel Christian, bocah asal Magetan. Ayah tirinya tega memberinya minum kopi yang dicampur beberapa cairan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News