Dibutuhkan Upaya Kolaboratif dalam Memobilisasi Pembiayaan Konservasi

Dibutuhkan Upaya Kolaboratif dalam Memobilisasi Pembiayaan Konservasi
Menteri LHK Siti Nurbaya saat menghadiri acara Pertemuan Tingkat Tinggi Keanekaragaman Hayati (High Level Meeting on Biodiversity) yang diselenggarakan di Hotel Britania Trondheim, Norwagia. Foto : Humas KLHK

jpnn.com, NORWEGIA - Menteri LHK Siti Nurbaya hadir pada Minister Luncheon “Financing and Implementation of The New Global Biodiversity Framework” pada Selasa (2/7) lalu.

Kegiatan ini ada dalam rangkaian acara Pertemuan Tingkat Tinggi Keanekaragaman Hayati (High Level Meeting on Biodiversity) yang diselenggarakan di Hotel Britania Trondheim, Norwagia.

Minister Luncheon Financing and Implementation of The New Global Biodiversity Framework dibuka oleh Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Ola Elvestuen, dengan moderator Direktur UNEP-World Conservation Monitoring.

Tiga ahli berkelas internasional hadir mempresentasikan beberapa hal terkait Financing and Implementation of The New Global Biodiversity Framework.

BACA JUGA : Pelurusan Pernyataan Darmono soal Pendidikan Agama tak Perlu Diajarkan di Sekolah

Ketiganya yaitu: Direktur Program Global Environment Facilities (GEF) Gustavo Fonseca, Deputi Direktur Lingkungan Hidup OECD Anthony Cox, dan Profesor Universitas Oslo di bidang Hukum Prof. Christina Voight.

“Pertemuan Tingkat Tinggi dalam rangka 9th Trondheim Biodiversity Conference, berpandangan bahwa aspek pembiayaan yang berkelanjutan adalah salah satu elemen penting dalam implementasi Kerangka Kerja Global Keanekaragaman Hayati Pasca 2020 (the post 2020 Global Biodiversity Framework)," ujar Menteri Ola.

Gustavo Fonsecam dalam presentasinya memaparkan kebijakan dan dukungan GEF terhadap upaya pembiayaan bagi penerapan Kerangka Kerja Global Keanekaragaman Hayati Pasca 2020 (the post 2020 Global Biodiversity Framework).

Gustavo Fonsecam dalam presentasinya memaparkan kebijakan dan dukungan GEF terhadap upaya pembiayaan bagi penerapan Kerangka Kerja Global Keanekaragaman Hayati Pasca 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News