Dihantam Ombak, Lima Kapal Karam di Perairan Selat Malaka

Dihantam Ombak, Lima Kapal Karam di Perairan Selat Malaka
Cuaca buruk terlihat saat sejumlah pengunjung menikmati liburan akhir pekan di Pantai Pondok Permai, Kabupaten Serdang Bedagai, baru-baru ini. Foto: SUMUT POS/jpg

“Dari kejadian ini satu nelayan yang meinggal, ada satu yang sakit tapi hanya berobat jalan, penyebabnya kapal tenggelam karena ombak besar, jadi kasus ini sudah kita tangani,” kata Martin.

Kepala Badan Meterolgo Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Belawan, Abdul Azis ketika dikonfirmasi Sumut Pos kemarin (1/12) petang, mengatakan, cuaca buruk terus melanda perairan Pantai Belawan hingga Selat Malaka dengan ketinggian gelombang mencapai 4 meter. Bahkan kata Abdul Azis, untuk areal Pantai Belawan diperkirakan akan terjadi hujan pada malam dan tengah malam dengan intensitas ringan.

Tingginya gelombang diperkirakan berkisar antara 0,5 hingga 1 meter, kondisi ini ini akan bertahan hingga pagi hari. Beda dengan kondisi gelombang di Selat Malaka yang mencapai 4 meter. “Dengan kondisi cuaca ini, kita mengimbau kepada nelayan atau kapal lain untuk berhati hati melintas di perairan Selat Malaka, karena gemobang besar baka terjadi,” kata Abdul Azis.

Dijelaskannya, prakiraan cuaca itu akan berlangsung hingga Minggu (3/12) dengan hujan pada malam hari dengan intensitas ringan hingga sedang. “Hanya saja, pada siang hari cuaca diperkirakan cenderung berawan, jadi perkiraan cuaca ini setiap saat bisa berubah – ubah,” jelas Abdul Azis.

Sedangkan, untuk perkiraan cuaca seluruhnya di Sumut, kata Abdul Azis, berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Perikaraan cuaca itu meliputi wilayah Langkat, Medan, Deli Serdang, Binjai, Karo, Dairi, Simalungun, Pematang Siantar dan sekitarnya. “Kondisi ini akan berlangsung hingga pukul 23.30 WIB dan meluas ke sebagian wilayah Tebingtinggi, Sergai, Asahan,Batubara,Samosir,Tobasa dan sekitarnya,” ungkap Abdul Azis.

Sebelumnya, Kabag Humas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko mengatakan, kekuatan badai tropis cempaka yang melanda sejumlah wilayah Indonesia ini memang jauh lebih kecil dibandingkan badai-badai yang menerjang negara Jepang dan Amerika Serikat. Siklon tropis cempaka tumbuh sangat dekat dengan pesisir Pulau Jawa.

“Siklon tropis cempaka kategori I, kekuatannya jauh lebih kecil bila dibandingkan badai-badai yang terjadi di Jepang dan Amerika,” ujarnya.

Cuaca buruk dan ombak besar di perairan Selat Malaka, mengakibatkan dua kapal pukat ikan, dua kapal pukat langgar, dan KM Mandiri tenggelam, Kamis (30/11).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News