Dikritik PSI, Gerindra Langsung Klarifikasi Cuitan Fadli Zon

Dikritik PSI, Gerindra Langsung Klarifikasi Cuitan Fadli Zon
Fadli Zon. Foto: Ricardo/JPNN.com

Lebih lanjut, Andre juga menilai bahwa partai pimpinan Grace Natalie tersebut hanya mencari panggung semata. Apalagi tahun depan sudah memasuki tahun politik 2019.

"PSI kan pengen numpang tenar terus sama kita. Jadi kan dia tahu partai Gerindra ini Insyallah akan jadi partai pemenang Pemilu 2019 kan, jadi dia butuh percepatan untuk populer. Otomatis numpang tenar sama Gerindra. Sehingga kalo kita lihat dalam satu bulan ini PSI bisa naik, jadi cuma numpang tenar," tandas Andre.

Sebelumnya, cuitan Fadli mendapat kritik keras dari Ketua DPP PSI Tsamara Amany. Menurutnya, cuitan tersebut merendahkan Presiden Joko Widodo.

"PSI menganggap tweet tersebut melukai hati rakyat Indonesia yang mendukung Presiden Jokowi," kata Tsamara dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Jumat (30/3).

Tsamara juga tidak terima karena Fadli Zon menyebut Indonesia butuh sosok pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin. Pasalnya, mantan agen KGB yang sudah memimpin Rusia selama 18 tahun itu jauh dari nilai-nilai demokrasi.

Menurut penelitian Gallup International 2017, lanjut Tsamara, popularitas Putin hanya tinggi di Rusia dan negara-negara eks komunis, seperti Vietnam. Putin juga dinilai positif di negara-negara yang masih belajar berdemokrasi.

"Di negara-negara demokratis, popularitas Putin sangat rendah. Dia dikenal di dunia demokratis sebagai pemimpin diktator, fasis dan membiarkan korupsi terorganisir," beber Tsamara.

Atas dasar itu, Tsamara meminta Fadli Zon menahan diri untuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mempertajam konflik. Apalagi politikus Gerindra itu adalah pimpinan lembaga negara.

Gerindra rupanya cukup tersentil kritik PSI terhadap Fadli Zon yang memuji Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyebut Indonesia butuh sosok pemimpin sepertinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News