Dilarang Keras Transaksi Pakai Ringgit di Nunukan

Dilarang Keras Transaksi Pakai Ringgit di Nunukan
Aidil, salah satu pelajar di Sekolah Tapal Batas, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, uang jajan masih menggunakan Ringgit Malaysia. Foto: ENAL/RADAR NUNUKAN/JPNN.com

Hal itu dilakukan dengan tidak sengaja karena kebetulan tidak memiliki uang pecahan kecil.

"Sebelum dikembalikan dengan permen, ditanya dulu kepada pembeli, apakah ingin menerima permen atau tidak. Jika tidak, akan diusahakan mencari kembalian dengan uang," katanya.

Sementara itu, untuk penggunaan mata uang logam, dia telah menerimanya, kecuali ringgit.

"Kalau mata uang logam, saya terima. Tapi, untuk ringgit, saya tidak terima. Sebab, mau digunakan untuk apa," lanjutnya.

Sementara itu, Camat Nunukan Harman menyatakan bahwa peraturan penggunaan mata uang telah lama ada.

Namun, di Kecamatan Nunukan, ditemukan praktik pelaku ekonomi dengan menggunakan transaksi selain rupiah.

Terkadang, mereka melakukan pengembalian dengan permen.

"Aturan tersebut sedang disosialisasikan kepada pelaku ekonomi di Kecamatan Nunukan agar masyarakat dapat mengetahuinya," ujar Harman kepada Radar Nunukan.

Larangan penggunaan ringgit sudah lama diberlakukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News