Dinyatakan Mati, Liang Lahat Sudah Siap, Jari Bergerak Lagi
Saat mengetahui sang mertua hidup kembali, Sania bersama keluarga mencoba mengajak bicara.
Tapi, kesan awal tak mendapat respon apa-apa. “Ini tidur pulas aja, tapi biasanya kalau malam terbuka aja matanya,” lanjut Sania.
Sebenarnya mertuanya itu telah dibawa berobat ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Tarakan. Kurang lebih sepekan menjalani perawatan, tak ada perkembangan signifikan. Kondisi Siti malam semakin memburuk.
“Nggak mau makan, dan tidak bisa diajak komunikasi,” jelasnya.
Dari riwayat medis, Siti menderita penyakit jantung dan kerusakan pada paru-parunya. Kaki kanan dan kaki kirinya bengkak dan menghitam.
Selasa (24/10) lalu, dokter yang menangani menyerahkan ke keluarga, agar Siti dibawa pulang. Segala tindakan medis telah dilakukan.
Dokter telah melakukan tindakan kejut jantung dengan defibrillator saat Siti kehilangan detak pembuluh nadi.
Tanda-tanda kehidupan sudah tak ada, dengan adanya grafik datar yang muncul di monitor elektrokardiograf (EKG).
Suasana duka terlihat begitu dalam. Air mata Sania tak terbendung lagi saat mengetahui kepergian sang mertua. Ternyata mati suri.
- Cucu Bunuh Nenek di Karawang Demi Emas 100 Gram, Begini Kejadiannya
- 2 Pemuda Suku Anak Dalam Dikeroyok Sekuriti Perusahaan, 1 Tewas
- Calon Haji Asal Cirebon Meninggal Dunia di Embarkasi Indramayu
- Sebelum Meninggal Dunia, Ayah Mona Ratuliu Sempat Wudu Ingin Salat Malam
- Seorang Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu, Menhut: Utamakan Keselamatan
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya