Dirut Pertamina Siap Dicopot
Kelangkaan BBM Belum Teratasi
Kamis, 08 Januari 2009 – 04:13 WIB
DIPANGGIL WAPRES : Wakil Presiden (Wapres) M Jusuf Kalla tengah mencatat laporan Dirut Pertamina Arie H Soemarno dan Direktur Niaga & Pemasaran Pertamiba Ahmad Faisal di Istana Wapres Rabu (7/1). Wapres meminta direksi Pertamina menjelaskan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di berbagai daerah akhir-akhir ini. Foto : Indra/SETWAPRES
Terkait rencana pemerintah menurunkan harga BBM pada pertengahan bulan ini, Ari menolak berkomentar. Dia juga menolak menjelaskan harga BBM bersubsidi yang rasional dengan harga minyak dunia saat ini. ’’Kita menganut harga MOPS (Mean of Platt’s Singapore) yang di-update tiap hari. Coba hitung saja sendiri. Harga MOPS ditambah alpha 9 persen, ditambah PBBKB 5 persen, ditambah PPN 10 persen. Ketemu harganya,’’ kelitnya.
Meski demikian, Ari mengakui, saat ini terjadi anomali harga jual BBM. Sebab, harga jual premium lebih rendah dibandingkan dengan harga minyak mentah. Sedangkan harga solar, avtur, dan minyak tanah jauh di atas harga premium. Harga minyak dunia saat ini USD 53 per barel.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya memberikan sinyal bahwa harga BBM akan kembali turun dalam waktu dekat. Pada awal dan pertengahan Desember lalu, pemerintah menurunkan harga premium bersubsidi Rp 500 per liter. Selain itu, pemerintah menurunkan harga solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 4.800 per liter. (noe/oki)
JAKARTA - Direktur Utama Pertamina Ari H. Soemarno ternyata tetap bersikukuh tak ada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) secara luas. Antrean di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Yuk Cicil Emas di Pegadaian, Dapatkan Diskon Hingga Jutaan
- Mau Jualan Frozen Food Agar Siap Edar? Simak 6 Tip Penting dari Ninja Xpress
- Fujifilm Meluncurkan Kamera Analog Instax Mini 41, Intip Fitur dan Harganya
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Bank Aladin Syariah & PP Muhammadiyah Perkuat Sinergi Lewat Edukasi Digital
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat