Disanksi Amerika, Turki Tak Kapok Beli Senjata Rusia

"(Sanksi) ini tidak sejalan dengan hukum internasional, aturan diplomasi, dan keputusan itu keliru secara politis dan hukum," kata Cavusoglu.
Ia menambahkan bahwa AS seharusnya menyelesaikan masalah itu dengan aturan dan norma umum yang berlaku, mengingat AS menjalin kerja sama dengan Turki dan keduanya terhubung dalam NATO.
"Jika ada kemunduran, maka itu akan terjadi sekarang," kata Cavusoglu, merujuk pada keputusan pembelian S-400.
"Tidak penting sanksi itu berat atau ringan, pemberian sanksi itu sendiri sudah salah," kata dia.
Turki mengatakan pembelian S-400 bukan pilihan, melainkan kebutuhan karena negaranya tidak dapat memproduksi alat sistem pertahanannya sendiri.
Menurut Turki, negara-negara anggota NATO juga tidak dapat memproduksi alat pertahanan yang dikehendaki Ankara.
AS mengatakan S-400 mengancam jet tempur F-35 miliknya dan sistem pertahanan NATO secara keseluruhan. Turki menepis anggapan itu dan mengatakan S-400 tidak akan disatukan dalam sistem pertahanan NATO.
Sanksi itu dijatuhkan di tengah renggangnya hubungan Ankara dan Washington, juga saat masa pergantian kepemimpinan dari Presiden AS Donald Trump ke presiden terpilih Joe Biden.
Turki tidak akan membatalkan pembelian sistem pertahanan anti rudal S-400 buatan Rusia dan mengatakan akan melakukan pembalasan setelah mengevaluasi sanksi Amerika Serikat
- Hadir di Jakarta, Turkish University Fair 2025 Diminati Pelajar dan Masyarakat
- Pameran Pendidikan Turki Terbesar Hadir di Jakarta, Ada 25 Kampus Ternama
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Nekat Bakar Al-Qur’an, Langsung Diburu dengan Sajam
- Erdogan Bakal Ikut Membangun IKN, Janjinya Tidak Main-Main