Ditanya Tentang Mario, Ini Pengakuan Jujur Bapaknya

Ditanya Tentang Mario, Ini Pengakuan Jujur Bapaknya
Ditanya Tentang Mario, Ini Pengakuan Jujur Bapaknya

jpnn.com - BAGAN BATU - Manahan Ambarita (62) langsung mengalir bercerita tentang anaknya yang nekat melakukan aksi penyusupan dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia (GA-177) rute Pekanbaru-Jakarta, Selasa (7/4) lalu. Ia berkisah tentang Mario Steven Ambarita (21) sebelum menjadi penumpang gelap pesawat plat merah tersebut.

Manahan menuturkan bahwa Mario adalah sosok anak yang rajin membantu orangtua untuk meringankan perekonomian keluarga. Dia tidak pilih kerja mulai berkebun, bekerja di toko bangunan dan lain sebagainya. Yang penting kerjaan tersebut bisa menghasilkan uang dan diserahkan ke orangtuanya. Mario tidak ada bedanya seperti pemuda lain yang bersikap normal sehari-hari.
 
"Dulu memang waktu se-tamat STM di Yapim, Bagan Batu dia pengen kuliah tapi bagaimana kami tak mampu. Kek mana, tak sesuai dengan pendapatan kami, akhirnya dia tak bisa kuliah, membantu kami kadang berkebun," kata suami Tiar Sitanggang ini. 

Penghuni rumah warga jalan Kapuas RT 04 RW 02 kepenghuluan Bagan Batu, Bagan Sinembah ini mengaku kaget dengan pemberitaan tentang anak mereka. 

"Sebelum ini tidak tahu dia kok bisa sampai ke Jakarta dan masuk tivi. Dia pergi dari rumah katanya mau ke Pekanbaru saja, pada 31 Maret lalu," ujarnya.

Mario merupakan putera sulung dari lima bersaudara, pamit pada orang tuanya dengan alasan mencari kerja. "Dia bilang, Mak aku mau ke Pekanbaru nyari kerja," katanya. 

Mendengar keinginan Mario, Manahan langsung mendukung niat anaknya merantau. Manahan pun mengatakan bahwa ia tak punya uang banyak, hanya ada sekitar Rp200ribu dan jumlah tersebut dianggap Mario sudah cukup untuk ongkos. Manahan dan istrinya mengaku tidak tahu kalau anaknya akan ke Jakarta, apalagi kepergiannya dengan menaiki roda pesawat. 

"Kami taunya ya tadi malam dari TV, awalnya saya gak percaya kalau itu Mario, tapi setelah kami lihat beberapa kali, baru kami yakin kalau itu anak kami. Saya sangat terkejut nggak nyangka dia senekat itu, kalau tahu dia mau ke Jakarta pasti tidak kami bolehkan dia pergi dari rumah saat itu," ujar Manahan ditimpali Tiar yang menangis.

Menurut dia, sang anak memiliki cita-cita yang cukup tinggi. Namun keterbatasan ekonomi keluarganya memaksa Mario harus mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu lanjutnya sang anak juga mengagumi sosok presiden Jokowi sejak lama. 

BAGAN BATU - Manahan Ambarita (62) langsung mengalir bercerita tentang anaknya yang nekat melakukan aksi penyusupan dalam penerbangan pesawat Garuda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News