Ditinggal Istri, Usai Salat Subuh Gantung Diri
jpnn.com - PONTIANAK – Jasad Syaiful Bahri, warga Gang Teluk Nilam, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, Kalbar, ditemukan tergantung di langit-langit rumahnya. Dia nekat bunuh diri diduga lantaran stress ditinggal istri.
Korban pertama kali ditemukan warga setempat dengan posisi badan sudah tergantung dan leher terikat seutas tali plastic, Senin, (28/3). Namun tak ada satu pun warga yang berani menurunkan jasad korban, hingga polisi tiba di lokasi.
Kapolsek Pontianak Utara, Ajun Komisaris Polisi (AKP), Ridwan Maliki, membenarkan kasus gantung diri tersebut. “Korban atas nama Syaiful Bahri, diduga sudah meninggal beberapa jam sebelum ditemukan,” kata Ridwan.
Ridwan menjelaskan dugaan sementara korban bunuh diri karena stress ditinggal istrinya selama satu tahun.
Dikatakan, rencananya jasad akan divisum dan outopsi namun pihak keluarga menolak. “Sebenarnya visum dan outopsi itu dilakukan untu memastikan penyebab kematian. Namun pihak keluarga menolak,” ucapnya.
Warga yang menemukan pertama kali korban, Edi Samad, mengatakan dirinya mendapat informasi dari warga, tentang adanya tetangga mereka yang bunuh diri. “Saya langsung ke lokasi dan memang betul korban sudah meninggal dunia dalam keadaan menggantung,” kata, Edi.
Diduga, lanjut dia, korban mengakhiri hidupnya seusai salat subuh. "Korban sebenarnya bekerja sebagai tenaga pengamanan di masjad Al Israq di Sungai Putat. Sudah kurang lebih delapan bulan bulan bekerja dan kondisinya biasa-biasa saja,” ucapnya.
Menurut Edi, memang sebelum korban nekat mengakhiri hidupnya, yang bersangkutan sempat bercerita bahwa tiang rumahnya tinggi dan bagus untuk bunuh diri.
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun