Ditolak RS, Bayi Koma Akhirnya Meninggal

Ditolak RS, Bayi Koma Akhirnya Meninggal
Ditolak RS, Bayi Koma Akhirnya Meninggal
Karena panik Mirta kemudian berinisiatif datang ke RS Ibu dan Anak Bela yang ada di Jalan Ir H. Juanda Bekasi Timur. Mirta datang ke rumah sakit itu sekitar pukul 02.00 WIB Jumat dinihari. “Saya pas datang langsung dintanya-tanya tentang riwayat anak saya. Setelah itu rumah sakit langsung menyarankan saya untuk bayar uang muka sebesar Rp7 juta sampai Rp10 juta,” katanya.

Selain itu Mirta juga diwajibkan membayar uang menginap untuk perawatan perharinya sebesar Rp 2 juta. “Itu semua belum termasuk biaya obat dan perawatan anak saya,” lanjutnya. Namun, mungkin karena penampilan sang ayah yang tidak meyakinkan tiba-tiba pihak rumah sakit mengatakan bahwa semua ruang rawat inap untuk bayi sudah penuh. “Saya sempat ngemis-ngemis ke rumah sakit, saya janji saya bayar asal anak saya ditolong. Tapi tetap saja dia menolak,” sesal Marti.

Dengan tubuh lemas karena tiga hari tidak tidur, Marti bersama teman-teman kerjanya kemudian kembali ke RS Sentosa. “Sampai di rumah sakit itu anak saya koma, dan rumah sakit belum bisa kasih kepastian dimana anak saya dirujuk. Besok pagi (Jumat) baru ada keputusan,” katanya.

Pagi harinya pada Jumat 24 Februari 2012, Marti menanyakan lagi ke pihak RS Sentosa kemana anaknya dirujuk. “Tapi lagi-lagi katanya semua rumah sakit yang dihubungi dalam keadaan penuh pasien, termasuk RS Karya Medika Cibitung. Saya semakin panik, dan ada temen kerja menyarankan anak saya dibawa ke RS yang ada di Cibinong Bogor,” ungkapnya.

BEKASI TIMUR – Suasana duka masih menyelimuti rumah sederhana pasangan Mirta Adinata (31) dan Siti Khodijah (32) di Perumahan Bekasi Jaya Indah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News