Diversifikasi Pangan Salah Satu Cara Mengantisipasi Krisis Global

Diversifikasi Pangan Salah Satu Cara Mengantisipasi Krisis Global
Diversifikasi pangan lokal mau tidak mau harus menjadi perhatian bersama untuk terus dikembangkan. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Pangan itu tidak harus beras, kita melakukan juga upaya diversifikasi pangan. Beberapa pangan lokal kita intervensi seperti singkong, talas, dan umbi-umbian lainnya," katanya beberapa waktu lalu.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri juga mendorong penguatan pangan lokal seperti komoditas timun suri yang selama ini jarang dibicarakan. Apalagi, timun suri adalah komoditas umbi-umbian yang memiliki potensi pasar yang cukup besar.

"Padahal buah tersebut memiliki potensi besar dan juga sangat penting sebagai makanan setiap hari dan makanan pembuka di bulan puasa," ujarnya.

Petani milenial yang bergerak pada komoditas timun suri, Fadhil Faishal mengatakan timun suri adalah komodiras yang selalu dibutuhkan masyarakat, yang bisa diolah menjadi beragam jenis hidangan.

"Bahkan saya lagi coba membuat dodol dari timun suri. Dan yang paling penting komoditas ini akan selalu dibutuhkan masyrakat tidak hanya di bulan puasa saja," katanya.

Ahli gizi buah Pafitri menjelaskan komoditas timun suri memiliki manfaat yang cukup banyak bagi kesehatan tubuh.

Menurut dia, salah satunya adalah unsur serat yang mampu melawan radikal bebas seperti penyakit demam, flu, batuk.

"Yang pasti timun suri memiliki manfaat yang baik untuk pencernaan dan sangat cocok jika dikonsumsi pada saat saur dan berbuka puasaa. Bahkan ada penelitian apabila kita konsumsi labu labuan ini bisa melawan radikal bebas seperti penyakit flu demam dan lain-lain," ujar Pafitri. (jpnn)

Diversifikasi pangan lokal mau tidak mau harus menjadi perhatian bersama untuk terus dikembangkan.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News