Dokter Kejang dan Sulit Bernapas Usai Menerima Vaksinasi COVID-19, Terungkap Penyebabnya

Dokter Kejang dan Sulit Bernapas Usai Menerima Vaksinasi COVID-19, Terungkap Penyebabnya
Para dokter dan perawat berdiri di luar unit perawatan intensif dimana pasien terinfeksi virus korona (COVID-19) dirawat, saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) terus berlangsung, di Mexico City, Meksiko, Rabu (29/4/2020). Foto: REUTERS/Carlos Jasso/nz/cfo

jpnn.com, MEXICO CITY - Seorang dokter di Meksiko dirawat di rumah sakit usai menerima vaksinasi COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech.

Otoritas Meksiko mengatakan sedang mempelajari kasus yang dialami dokter perempuan berusia 32 tahun tersebut.

Dokter, yang identitasnya tidak diungkap, dibawa ke ICU rumah sakit umum di Negara Bagian Nuevo Leon setelah mengalami kejang, kesulitan bernapas, dan ruam pada kulit.

"Diagnosa awal encephalomyelitis," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan pada Jumat malam.

Encephalomyelitis merupakan peradangan pada otak dan sumsung tulang belakang.

Kementerian menambahkan bahwa dokter tersebut memiliki riwayat reaksi alergi.

Otoritas juga menyebutkan tidak ada bukti dari uji klinis bahwa seseorang mengalami peradangan otak setelah mendapatkan vaksin.

Pfizer dan BioNTech tak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Seorang dokter di Meksiko mengalami kejang dan kesulitan bernapas usai menerima vaksinasi COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News