Dokter Lokal Ogah Turun ke Desa, Brasil Krisis Tenaga Medis

Dokter Lokal Ogah Turun ke Desa, Brasil Krisis Tenaga Medis
Ilustrasi dokter. Foto: Pixabay

jpnn.com, BRASILIA - Brasil bergerak cepat mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan para dokter dan perawat Kuba. Dalam waktu tiga hari, rezim Presiden Jair Bolsonaro telah merekrut ribuan tenaga medis. Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan bahwa kini sekitar 92 persen kebutuhan telah terpenuhi.

Saat ini sekitar 17.500 orang terdaftar sebagai tenaga medis pengganti dokter dan perawat asal Kuba. Selain itu, ada sekitar 8.000 dokter yang sudah dikirim ke kota-kota tertentu.

Selama ini, para dokter dan perawat Kuba bertugas di desa-desa miskin dan daerah pedalaman. Lokasi-lokasi itu biasanya dihindari para dokter dan perawat Brasil. Mereka lebih memilih bekerja di kota.

Menurut Reuters, pemerintah Brasil membuka lowongan tenaga medis untuk warganya sampai 7 Desember. Namun, Albert Ko, pakar epidemi Yale School of Public Health, tidak yakin kebutuhan itu bisa terpenuhi sebelum seluruh dokter dan perawat Kuba hengkang.

''Brasil mencetak banyak tenaga dokter. Tapi, distribusinya tidak seimbang,'' ujar Ko seperti dikutip The Guardian, Sabtu (24/11).

Selain ogah ditugaskan di tempat terpencil, para dokter dan perawat Brasil cenderung hanya mau melayani orang kaya. Itu jauh berbeda dengan karakteristik dokter dan perawat Kuba.

Brazilian Association of Collective Health mengungkapkan bahwa sekitar 10 persen kota di Brasil bergantung pada dokter dari Kuba. Misalnya saja di Maranhao yang sebagian wilayahnya adalah hutan Amazon.

Karena itu, Kepala Dinas Kesehatan Maranhao Carlos Lula tidak rela jika 471 dokter asal Kuba yang bertugas di kotanya juga angkat kaki dari Brasil. ''Imbasnya bakal luar biasa buruk,'' keluhnya.

Selama ini, para dokter dan perawat Kuba bertugas di desa-desa miskin dan daerah pedalaman. Lokasi-lokasi itu biasanya dihindari para dokter dan perawat Brasil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News