Dokter Paru Bandingkan Bahaya Tuberkulosis dan Covid-19, oh Ternyata

Dokter Paru Bandingkan Bahaya Tuberkulosis dan Covid-19, oh Ternyata
Dokter Spesialis Paru dr. Adrianne Marissa Tauran, Sp.P memaparkan bahayanya TBC. Foto: dokumentasi Siloam Hospitals 

"Jika pasien TBC ini menderita kencing manis, harus konsultasi dengan dokter gizi dan penyakit dalam," ujarnya.

Bukan hanya itu, pasien TBC harus memeriksa gula darah dan HIV.

Hal ini, terang Adrianne, dilakukan untuk skrining.

Dengan demikian, penatalaksanaan penyakit keduanya bisa lebih cepat.

Setelah pasien sudah menyelesaikan pengobatan TBC dalam waktu 6 bulan dengan kondisi normal, akan dilakukan foto toraks lanjutan di bulan ke-6, ke-12, serta bulan ke-24.

"Jadi, dalam 2 tahun, kondisi pasien tetap harus dievaluasi apakah terjadi kasus kambuhan atau tidak," ujar Adrianne.

Dia mengingatkan, TBC bisa kambuh walaupun sudah sembuh. Karena itu, perlu dilakukan evaluasi dengan baik.

Untuk mencegah penularan, kata Adrianne, penderita TBC harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri.

Dokter spesialis paru dr. Adrianne Marissa Tauran membandingkan bahaya TBC dan Covid-19

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News